Selamat Tinggal 2016, Selamat Datang 2017

Happy New Year!

Ini adalah posting pertama di 2017, dan saya ingin mengawalinya dengan sejenak mengingat kembali hal-hal berkesan di sepanjang 2016 lalu. Apa sajakah itu? Ini beberapa diantaranya:

Pertama, di awal tahun saya harus berpisah dengan mahasiswa Magister Psikologi yang imut marmut dengan segala kelucuannya (hiks…) untuk kemudian dimutasi menjadi pengelola S3. Saya menceritakan hal ini pada tulisan berjudul: Beda Masa Beda Cerita. Mutasi ini dilanjutkan dengan berbagai kesibukan super padat untuk membenahi ini-itu di pos baru dan menyelesaikan agenda redesain kurikulum yang tertunda dengan Alhamdulillah lancar.

Kedua, bekerjasama dengan Prodi Doktor Psikologi UGM-UI-Unpad untuk merealisasikan kegiatan Kolokium Disertasi. Kegiatan ini memfasilitasi mahasiswa prodi doktor dari keempat universitas untuk dapat membangun komunikasi, belajar bersama dari para pakar, serta berbagi ide dan pemikiran dengan sesama mahasiswa doktoral dari 3 perguruan tinggi yang lain. Manfaatnya tentu sangat banyak. Di samping pengembangan jejaring riset, ada efek motivasional yang diharapkan mampu lebih mendorong seluruh calon doktor untuk berupaya maksimal dalam menyelesaikan studi dan menghasilkan karya disertasi yang berkualitas. 

kolokium-disertasiKetiga, di 2016 saya merasakan bahagia yang tak terkatakan karena akhirnya bisa menginjakkan kaki di tanah Korea lewat kekutsertaan dalam ICEPAS. Korea sodara-sodara! Korea!!! (norak2terharugimanagitu, hihihi… 😭😘😁). Saking hepinya bisa oergi ke negeri impian, saya sampai membuat 4 tulisan terkait ini: (1) Tentang konferensi yang saya ikuti saat itu; (2) Tentang Pulau Jeju; (3) Tentang petualangan di Seoul; dan (4) Tentang beberapa saran untuk rekan yang mungkin juga akan melancong ke sana.

Keempat, ada 2 buku yang berhasil diterbitkan (infonya ada di sini, baca bagian bawah), dimana saya terlibat sebagai salah satu penulisnya. Selain itu juga terdapat 1 tulisan bersama tim yang diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi.

Kelima, berkesempatan menjadi pembicara di 2 Seminar Nasional, yaitu: Seminar Nasional Forum Perempuan (tertuang dalam 2 tulisan: Perempuan Pilar Peradaban Bangsa dan Menjadi Ibu Tangguh); serta Seminar Nasional Pascasarjana di UGM (baca: Materi 1 dan Materi 2).

Keenam, hal yang melegakan juga bagi saya adalah adanya beberapa orang bimbingan skripsi yang super tabah dalam mengikuti setiap masukan yang saya berikan akhirnya berhasil lulus serentak dalam 1 periode ujian akhir dengan seluruhnya memperoleh nilai A. Meski nilai bukan tujuan akhir dari proses belajar, namun ini adalah berkah Allah yang wajib saya syukuri.

berempat

Ketujuh, semester ini saya beserta tim pengajar yang lain telah memandu perjalanan belajar 1 mata kuliah kesukaan, Metode dan Analisis Data Penelitian Kualitatif, dengan progres yang membahagiakan pada mahasiswa pesertanya. Keseruan belajar di mata kuliah MADPK ini dapat dibaca dalam posting berjudul: Cerita dari Ruang Kuliah, Catatan Belajar Kualitatif Semester Ini.

Kedelapan, Alhamdulillah saya mendapatkan rapor sebagai dosen dengan IPK tertinggi saat refleksi akhir tahun fakultas. Ceritanya memang di tempat kami yang punya IP bukan hanya mahasiswa saja, tapi juga guru-gurunya 😅. Senang, apalagi dapat reward voucher belanja di salah satu supermarket. Lumayan bisa sedikit mengirit pengeluaran bulanan, hahaha… (emak-emak mode: On).

Kesembilan, berkah yang lain di 2016 adalah terkait kemajuan Damai dalam kemampuan bermusiknya, hingga kemudian ia berhasil memperoleh penghargaan di Quatro Music Competition yang diikutinya Bulan September lalu. Progresnya dalam piano menurut saya terbilang baik. Tidak hanya aktif belajar mandiri di luar jadwal bersama guru, ia juga beberapa kali mencoba berkreasi dengan membuat cover lagu.

Kesepuluh, di penghujung Tahun 2016 bersyukur atas tawaran suami, kami dapat memfasilitasi Damai untuk mendapatkan pengalaman baru dengan mengikuti Program Liburan di Sekolah Cikal Cilandak. Dan melebihi harapan, ia ternyata belajar jauuuh lebih banyak dari yang kami perkirakan, dengan penuh antusias. 

“Jadi tadi acaraku itu lebih kayak talkshow, Mam. Isinya mengundang gardener sekolah cikal. Di foto itu orangnya yang pakai baju biru. Kami wawancara siapa yang ngajarin berkebun, mengapa tertarik jadi gardener, mbahas tips merawat kebun, dll. Aku sama Sasya host-nya. Zahra sama Zola kameramen. Talkshownya 10 menitan. Awalnya mau 15 menit tapi Bibie ngerasa kepanjangan. Bibie sebagai program director di kelompokku. Kelompok lain itu ada yang mbahas science sama ada mbahas soal hip-hop. Ide acaranya ya dari kami sendiri… Pokoknya seru banget belajar di sini… (dst)”

15741245_10211164179837802_7759223595111257869_nCerita Damai lagi: “I learned a lot here, Mam. It was so fun! I have a lot of new friends, and 2 of them are special. I think my english is also better now…”. Dan di bawah ini posting Damai dalam instagramnya:

teman-baruKesebelas, akhirnya saya dapat mengakhiri tahun ini dengan mewujudkan sebuah cita-cita mulia untuk nonton GPMB (yaaayy!!! 😍), setelah belasan tahun lamanya saya meninggalkan dunia marching band. Aslinya sudah entah dari kapan ingin nonton, tapi baru kesampaian sekarang. Bahagia! Dan berikut ini adalah rekaman video tim favorit saya di babak final kemarin: MB. Waditra Prima Sangatta (WPS).

Saya suka tim dari Kalimantan Timur ini karena tak sekedar bagus, namun juga sarat value positif. Mereka mengusung paket penampilan yang kaya akan misi kemanusiaan, dan senyatanya tak banyak band yang mau melirik area ini. Sebab lebih mudah membuat paket pertunjukan dari inspirasi soundtrack film, novel, atau sekedar merangkai lagu-lagu hits.

Tema yang dimainkan WPS turut andil dalam mengedukasi masyarakat, mengajak banyak orang untuk lebih peduli dengan penyandang disabilitas. Tema ini juga mengingatkan bahwa penyandang disabilitas pun memiliki banyak kemampuan untuk berdaya dan meraih keberhasilan dalam hidupnya. Dan saat menonton tim inilah Damai berkata, “Aku mau ikut marching band, Mam..”. Lalu saya jawab dengan mantap, “Tentu sangat boleh sekali!”.

Keduabelas, terkait aktivitas dalam blog, rekap statistik menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keaktifan saya mengelola dibandingkan tahun sebelumnya. Keaktifan ini diikuti pula dengan peningkatan jumlah kunjungan dan pemanfaatan berbagai informasi yang saya telah sediakan. Satu artikel yang saya tulis tentang Orangtua, Kata-kata, dan Kebencian yang Diturunkan juga telah disebarkan lebih dari 1200 kali melalui facebook. Hal ini sedikit banyak turut memotivasi agar di waktu-waktu mendatang saya semakin produktif untuk terus menghasilkan tulisan-tulisan positif yang bermanfaat bagi masyarakat.

Syukur tak terhingga atas segala karunia-Nya.
Terima kasih banyak untuk semua pihak yang sudah membantu selama ini.
Resolusi tahun baru?
Tidak ada yang khusus. Saya juga bingung kalau ditanya.
Lebih banyak bersyukur saja dan terus berikhtiar agar ke depan dapat melaksanakan setiap amanah dengan lebih baik 🙏😇

15823078_10211185044519406_2565133634729952935_n
Iklan

Beri Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s