Catatan dari Korea (2): Pulau Jeju yang Menawan

Seperti saya sebutkan di tulisan terdahulu, Pulau Jeju seperti Bali-nya Korea Selatan. Banyak pemandangan alam yang cantik di pulau ini. Mulai dari pantai dan tebing-tebingnya yang unik, ladang bunga, hingga bukit dan gunungnya yang menjadi andalan. Ada 2 kota utama di sana, Jeju City di Utara dan Seogwipo City di Selatan. Mengingat tempat konferensi ada di Selatan, maka rombongan kami juga memilih tinggal di Seogwipo, mendekati venue acara. Tentang orang-orangnya, dibandingkan dengan mereka yang tinggal di kota besar seperti Seoul, karakter penduduk Jeju lebih ramah, meskipun amat sangat sedikit yang bisa berbahasa Inggris. Dalam kondisi ini, beberapa kosakata Bahasa Korea saya yang sebenarnya terbatas pun menjadi begitu berharga.

FullSizeRender 13

FullSizeRender peta

FullSizeRender 77
FullSizeRender 88

Selama tiga hari di Pulau Jeju, di sela waktu konferensi kami menyempatkan diri mengunjungi beberapa objek wisata yang lokasinya terjangkau. Beruntung karena pulau kecil, jarak antara satu tempat dengan tempat yang lain juga relatif dekat. Berikut gambaran singkat 10 destinasi wisata yang sempat kami kunjungi:

1. Jeongbang Waterfalls

Air terjun ini berada di tepi laut. Menurut informasi, Jeongbang Waterfalls adalah salah satu air terjun yang paling populer di Pulau Jeju. Tiket masuknya per orang adalah 2000 KRW, kurang lebih Rp 22.000,-. Dari pintu masuk, pengunjung jalan kaki tidak begitu jauh untuk sampai ke lokasi air terjunnya. Dan tak perlu khawatir, jalur jalan kakinya sangat baik, dibuat berundak-undak (dengan anak-anak tangga), sehingga mudah dilalui. Kiri-kanannya juga sangat teduh, banyak pepohonan dan bersih, tanpa sampah bertebaran.

FullSizeRender u
IMG_2915IMG_2930

2. Oedolgae Rock

Objek ini menawarkan pemandangan indah batu karang setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo. Oedolgae Rock menjadi salah satu daya tarik wisata yang sangat populer di Jeju. Dari sebuah sumber, arti dari kata Oedolgae adalah “batu kesepian“. Dinamakan demikian karena mengacu pada salah satu legenda setempat tentang wanita yang tengah menunggu suaminya yang konon hilang di laut.

FullSizeRender 23
FullSizeRender 21

FullSizeRender janggeum

Lokasi wisata ini tidak memungut biaya, jadi bebas untuk dikunjungi. Sekeliling objek utama ada banyak spot menarik untuk berfoto. Terlebih tempat ini juga menjadi salah satu lokasi syuting serial drama kesukaan saya: Jewel in The Palace atau Dae Jang Geum.

3. Yakcheonsa Temple

Ini juga objek wisata yang tidak memerlukan biaya tiket. Pokoknya buat para backpacker, destinasi cantik yang gratis begini sudah pasti menjadi favorit. Selain tempat ibadah, kuil ini juga dikenal sebagai kuil pengobatan. Air dari kuil ini dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Kuil ini sangat besar dengan dikelilingi banyak pohon jeruk hallabong.

FullSizeRender o
FullSizeRender yakFullSizeRender n

4. Jusangjeolli Cliff

Jusangjeolli Cliff adalah salah satu ikon pariwisata Jeju berupa tebing di pinggiran laut yang terbentuk dari larva gunung berapi. Saya agak lupa berapa tiket masuknya. Kalau tidak salah 2000 KRW juga. Struktur tebing Jusangjeolli yang bertumpuk-tumpuk membuatnya unik dan cantik sekali. Belum lagi deburan ombak yang megah semakin membuatnya eksotis. Karena itu lokasi ini dinobatkan UNESCO sebagai salah satu dari UNESCO Global Geoparks. Di Jusangjeolli ini juga terdapat taman yang cukup luas, sehingga latar untuk mengambil gambar ‘narsis’ bisa bervariasi 😀

FullSizeRender 37

FullSizeRender 38

FullSizeRender d
FullSizeRender v

5. Yeomiji Botanical Garden

Nah, yang ini wisata taman. Yeomiji Botanical Garden kabarnya merupakan kebun raya terbaik di Asia. Yeomiji Botanical Garden memiliki blok-blok taman yang dikelompokkan sedemikian rupa. Di area dalam ada taman bunga, taman air, taman kaktus, taman hutan tropis, dsb. Sementara di area luar ada taman-taman yang mengacu pada negara, seperti taman Jepang, taman Korea, taman Perancis, dsb, dengan kekhasan tanaman dan desainnya masing-masing. Tiket masuk ke objek ini cukup mahal, 9000 KRW. Tapi berhubung kami menginginkan variasi tujuan, biar bertemu banyak bunga-bunga, jadilah tetap kami datangi. Dan, berikut dokumentasinya. Berhubung masuknya mahal, fotonya agak banyak ya.. 😀

FullSizeRender 62
IMG_3098
FullSizeRender 49
FullSizeRender 43
FullSizeRender 57
FullSizeRender 41
FullSizeRender 60
IMG_3398

6. Yongmeori Coast

Dari Yeomiji, mari kita ke Yongmeori Coast, tebing di tepi laut yang ribuan tahun lamanya terkena kisisan angin dan air hingga membentuk pola dinding yang unik. Melihat medan yang ada di gambar-gambar di bawah ini, tentu terbayang betapa kaki harus disiapkan untuk melaluinya. Tapi percayalah, lelah itu akan terbayarkan pada akhirnya, hehehe… Terkait tiket, beruntung pada saat kami mengunjunginya sedang ada masa gratis. Jadilah bertambah bahagia.

FullSizeRender 68
FullSizeRender 70
FullSizeRender 85
FullSizeRender 92

7. Seongeup Folk Village

Lokasi ini menyajikan pemandangan model desa tradisional Korea, dengan bentuk rumah-rumahnya yang khas. Awalnya kami ingin pergi ke Jeju Folk Village yang menurut info dari internet lebih bagus. Tapi apa daya, orang yang mengantarkan kami ke desa ini lebih menyarankan untuk datang ke Seongeup dengan pertimbangan jarak. Untungnya masuk Seongeup tidak membayar. Jadi ya sudahlah, dinikmati juga akhirnya. Apalagi, salah satu pemilik rumah yang kami kunjungi bisa sedikit berbahasa Indonesia, karena dulu pernah tinggal dan bekerja di Jakarta selama beberapa bulan.

FullSizeRender 119
FullSizeRender 132
FullSizeRender desa
IMG_3490

8. Seongsan Ilchulbong

Nah… ini nih, objek wisata yang memberi pengalaman luar biasa buat saya: naik gunung di negara orang! Serius berasa keren, apalagi tak semua orang berhasil sampai puncaknya. Jadi Seongsan Ilchulbong ini merupakan daratan luas yang muncul ke permukaan air laut akibat aktivitas gunung berapi. UNESCO menyebut Seongsan Ilchulbong adalah salah satu warisan dunia yang patut dilindungi. Untuk menikmati keindahannya, para pengunjung wajib mendaki sebuah bukit yang lumayan tinggi, melalui jalur dengan 500 anak tangga yang sudah pasti cukup menantang.

Kaki ‘gempor’? Itu jelas! Plus napas yang terengah-engah tak karuan. Tapi rasa capek seketika hilang dan berganti dengan takjub begitu kita tiba di puncaknya. Dari puncak, pemandangan kawah besar berdiameter 600 meter yang terbentuk dari letusan hidrovulkanik empat ribu tahun lalu terhampar dengan indah, menghijau ditumbuhi rerumputan. Dari puncak tersebut, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan laut dan kota yang luar biasa indahnya. Oya, tiket masuk ke area Seongsan Ilchulbong adalah 2000 KRW.

FullSizeRender 135
FullSizeRender 134
FullSizeRender 142
FullSizeRender 153
IMG_3558
FullSizeRender 145
FullSizeRender 148
IMG_3567
IMG_3579

9. Gasiri Canola Flower Plaza

Bunga Canola atau ada juga yang menyebutnya Rape Flower adalah bunga khas yang hamparannya banyak sekali dijumpai di Jeju. Salah satu tempat yang ladang Canolanya sangat luas adalah di Gasiri Canola Flower Plaza ini. Masuk areanya lagi-lagi gratis, dan entah kenapa belum banyak wisatawan yang tahu tempat ini, jadinya relatif sepi. Sepanjang mata memandang, bunga-bunga kuning cantik bertebaran. Di beberapa sudut disediakan juga spot-spot bagus untuk berfoto.

FullSizeRender 163
FullSizeRender 179
FullSizeRender 160
IMG_3696

10. Osulloc Tea Farm

Ini adalah area kebun teh yang menjadi salah satu produk andalan Jeju. Kebun tehnya sendiri kurang lebih sama dengan kebun-kebun teh yang ada di Indonesia. Hanya saja ruas-ruas jalan di sekitar Osulloc juga ditumbuhi oleh bunga-bunga cantik yang lain disamping Canola. Karena area perkebunan ini bukan resmi tujuan wisata, jadinya ya tidak perlu memperhitungkan soal harga tiket. Tinggal mampir saja, lalu berfoto dengan sopan, tanpa merusak atau mengotori.

FullSizeRender 99
FullSizeRender 203

Jadi demikianlah sekelumit perjalanan singkat di Pulau Jeju. Karena setiap waktunya begitu berharga, maka kami berusaha untuk memanfaatkan dengan sebijak-bijaknya, dan sepadat-padatnya. Meski stabilitas kerja kaki pun menjadi taruhannya 😀

Di penghujung hari sebelum bergerak menuju Seoul, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama cherry blossom yang cantik. Dan buat saya, ini adalah kesempatan untuk mengulang pose manis semasa di Osaka dulu, hihihi… (*apasih)

FullSizeRender 177
FullSizeRender 164

Setelah ini, cerita akan dilanjutkan dengan sedikit petualangan di Seoul, dengan sisa-sisa tenaga yang ada.

Iklan

9 thoughts on “Catatan dari Korea (2): Pulau Jeju yang Menawan

  1. Ping balik: Catatan dari Korea (1): ICEPAS 2016 | Wiwin Hendriani

  2. Ping balik: Catatan dari Korea (3): Menyusuri Seoul, Diantara Sisa-sisa Tenaga | Wiwin Hendriani

  3. Ping balik: Selamat Tinggal 2016, Selamat Datang 2017 | Wiwin Hendriani

  4. mba mau tanya, memangnya boleh ya kita duduk di rumputnya (seongsan ilchulbong)? kebetulan saya lagi bikin naskah komik korea, dan pernah baca blog gitu katanya nggak boleh.

    • Wah ini saya balasnya kok baru sekarang ya, hihihi…
      Lama ndak ngecek komentar. Maafkan…
      Waktu saya ke sana ini, ada area yang boleh diduduki, ada area yang memang tidak boleh.

  5. Ping balik: Amazing Turkey (1): Istanbul dan Berbagai Peninggalan Kesultanan Turki Utsmani | Wiwin Hendriani

  6. Ping balik: Amazing Turkey (2): Bursa dan Pengalaman Salju Pertama | Wiwin Hendriani

Beri Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s