Mengolah Situasi Krisis Menjadi Ruang Belajar Anak untuk Mengelola Diri dan Berperilaku Positif

Pada tulisan sebelum ini saya telah menjelaskan bahwa anak belajar sesuatu dari berbagai situasi, baik yang normal kondusif maupun dari situasi krisis. Setiap kondisi lingkungan berpeluang meningkatkan kemampuan psikologis anak, untuk dapat menumbuhkan berbagai ketrampilan kognitif, emosi, maupun sosial, yang kelak akan berguna untuk membantunya menjadi pribadi yang sehat secara mental, memiliki koping dan adaptasi yang positif terhadap berbagai situasi di sekitar.

Namun tentu saja hal ini akan bergantung pada bagaimana orangtua atau pengasuh yang lain mendampingi anak selama proses belajar tersebut. Apabila orangtua tepat dalam mendampingi, maka penguatan ketrampilan positif lah yang akan terjadi. Sebaliknya, jika orangtua keliru mengambil langkah dan tanpa disadari justru banyak memperlihatkan contoh respon-respon negatif, maka pola ini pula yang akan diperhatikan dan diserap oleh anak, lalu direproduksi pada waktu-waktu berikutnya.

Tentu sebagai orangtua kita tidak ingin salah memberi dampingan bukan?
Maka memperjelas paparan tersebut, dalam catatan ringkas yang dikemas dalam format infografis dan telah dibagikan pula melalui media komunikasi Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI) ini saya menuangkan apa saja yang sebaiknya dilakukan (Do’s) dan apa yang sebaiknya tidak dilakukan (Dont’s) oleh orangtua, khususnya dalam situasi krisis sekarang selama masa pandemi covid-19, agar anak memiliki kesempatan belajar mengelola diri dan berperilaku secara positif.

Meski ringkas, semoga memberi bermanfaat 🌸🌿

*****

Beri Komentar