Langkah Sederhana Memberikan Stimulasi Awal pada Bakat Anak

Masih melanjutkan konten berbagi catatan singkat dalam membantu para orangtua mendampingi tumbuh kembang anak, bersama Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia. Kali ini tentang bagaimana langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari, untuk mengenali dan memberikan stimulasi awal pada bakat anak.

Baca lebih lanjut
Iklan

Membantu Damai Berlatih (Latihan Piano Damai – 8)

Tulisan ini sedikit bicara tentang bagaimana saya dan juga suami membantu Damai dalam berlatih piano. Tapi sebelumnya ada satu rekaman latihan Damai di rumah, So This is Love – The Cinderella Waltz:

Yak, jadi Damai ini berbakat sekali di Piano memang mungkin tidak. Ada banyak anak-anak lain yang permainannya jauh lebih bagus dari Damai. Tapi sebagai pengamat perkembangannya di rumah, saya menyadari betul bagaimana kemajuan permainannya tersebut dari waktu ke waktu, juga perubahan kesadarannya untuk semakin aktif dan berinisiatif dalam belajar. Dan itu sangat-sangat saya syukuri.

Nah, kebetulan beberapa waktu lalu saat mengantar Damai mengikuti class concert yang diadakan sekolah musiknya, saya mendapat ‘rejeki nomplok’, ditodong oleh pembawa acara untuk berbagi kepada orangtua murid yang lain tentang dukungan apa saja yang saya berikan selama ini kepada Damai, khususnya dalam mengembangkan kemampuan pianonya. Tidak tahu juga apakah ini karena progres Damai yang memang cukup baik selama belajar di sana, atau karena panitia tahu saya orang psikologi, hehehe… Apapun, akhirnya berceritalah saya. Baca lebih lanjut

Catatan Kecil Tentang Pengembangan Bakat Anak

Akhir-akhir ini agaknya banyak orangtua yang semakin sadar bahwa jalan sukses seorang anak tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademis. Mereka kemudian mulai mencari cara untuk bisa mengembangkan berbagai bakat yang dimiliki oleh anak. Dulu jaman saya kecil juga sudah ada sebenarnya. Tapi belakangan tambah heboh. Salah satu penandanya adalah semakin banyaknya orangtua yang meleskan anak ini-itu di luar yang terkait mata pelajaran di sekolah. Yah…meskipun kalau diperhatikan betul, beberapa diantaranya lebih tampak sekedar ikut-ikutan tanpa visi yang jelas, atau karena tidak mau terlihat ‘ketinggalan’ dari orangtua lain. Lagi musim les sempoa, berbondong-bondong ikut ngeleskan anak sempoa, padahal sempoa itu apa nggak paham juga, hehehe… Ketika beberapa teman kemudian mengikutkan anak les musik, les renang, les A-B-C, nggak mau ketinggalan untuk membeo juga karena mengira tren-nya memang sedang kesana. Ya nggak apa-apa juga sih, sepanjang yakin bahwa itu benar-benar sesuai dengan minat dan potensi anak, dan sepanjang tidak berujung memforsir tenaga anak hanya untuk memenuhi ego orangtua.

Mengetahui Bakat Anak

Ada anak-anak yang sejak usia sangat belia mampu menunjukkan bakat besar dalam suatu bidang, sehingga dari awal orangtua sudah dapat memfokuskan ke mana arah pengembangan bakat mereka. Namun tidak semua anak demikian. Sebagian besar yang lain membutuhkan stimulasi terlebih dulu untuk bisa menampakkan bakatnya. Pada kelompok yang kedua ini umumnya orangtua akan memberikan beberapa jenis latihan, untuk melihat pada bidang apa anaknya tampak berbakat. Konkritnya, orangtua akan mencobakan anaknya untuk ikut belajar sesuatu, lalu melihat perkembangannya. Baik perkembangan kemampuan maupun minat anak di dalamnya. Jadi semacam “trial and error”. Ini ok kok, tidak masalah menurut saya dan memang langkah yang wajar untuk ditempuh. Hanya saja sebelum men-“trial” dengan les tertentu yang nantinya akan terkait dengan urusan pendanaan, ada baiknya di”trial” sendiri dulu saja di rumah dengan berbagai aktivitas. Baca lebih lanjut