Catatan dari Korea (3): Menyusuri Seoul, Diantara Sisa-sisa Tenaga

Boleh dibilang dengan kondisi badan yang jarang olahraga, perjalanan panjang yang memakan waktu hampir 24 jam penuh untuk sampai Jeju, lalu begitu sampai langsung disambut kesibukan di tengah padatnya jadwal konferensi dan petualangan ke sejumlah tempat yang medannya menantang, betul-betul menguras energi. Apalagi pada dasarnya sehari-hari saya memang jarang berjalan kaki dengan rute yang jauh, karena lebih memilih naik kendaraan daripada harus berpeluh melatih otot kaki di tengah udara Surabaya yang panas. Jadilah ketika meninggalkan Jeju menuju Seoul itu sebenarnya sudah dengan merasakan kaku dan linu, terutama di beberapa bagian kaki (ckckck… kasihan ih…).

Saya dan teman-teman menginap di wilayah Hongdae, yang dari beberapa informasi dikatakan letaknya strategis, mudah mengakses jalur-jalur transportasi untuk bepergian ke manapun selama di Seoul.

IMG_3942

Awal sampai dari Jeju sempat terbayang medan melancong yang akan lebih bersahabat, tidak terlalu menghabiskan tenaga. Tetapi bayangan tersebut seketika sirna saat melihat jalur-jalur subway yang melaluinya harus berjalan panjang, naik-turun tangga tinggi yang tidak selalu dilengkapi dengan eskalator. Sama seperti saat ke Osaka tiga tahun yang lalu, Meringislah akhirnya saya, sambil tetap memegang erat semangat agar jangan sampai terlepas. Sayang kan, sudah jauh-jauh datang dari tanah air, masa tidak bisa mengeksplorasi objek-objek menarik dengan maksimal?

Namun begitu, berpikir realistis bagaimanapun juga penting demi menjaga kesehatan, keselamatan, dan keamanan selama tinggal di negara orang. Makanya begitu malam pertama kami tiba di penginapan dan merencanakan rute jalan yang akan ditempuh keesokan harinya, saya segera mengusulkan destinasi yang rasanya tak boleh dilewatkan kalau sedang berkunjung ke Seoul: Gyeongbokgung Palace. Setelah itu terserah mau kemana saja, menyesuaikan kemampuan kaki.

FullSizeRender 189 Baca lebih lanjut

Iklan