Kembali Tentang Menyiapkan Anak dalam Memasuki Tata Kehidupan Normal Baru

Kali kedua terlibat dalam kegiatan kementerian. Jika sebelumnya membantu KEMENKES, tulisan ini adalah catatan pendek saat melanjutkan langkah untuk turut berkontribusi di kegiatan KEMENPPPA.

Bersama tiga pembicara yang lain, yakni: (1) Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; (2) Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan, dan (3) OASE (Solidaritas Istri) Kabinet Indonesia Maju, mewakili IPPI dan HIMPSI menjadi narasumber dalam kegiatan Bincang Edukasi PHBS bagi Anak dan Keluarga.
Sebagaimana materi yang diminta, saya menyampaikan pemahaman ilmu dan menyambung pesan pada para orangtua serta komunitas penggerak keluarga di seluruh Indonesia untuk optimal mendampingi proses adaptasi anak menuju tata kehidupan normal baru.
Hal ini agar segala aktivitas belajar dan pengembangan potensi anak di manapun tempatnya dapat dilakukan sejalan protokol kesehatan, sehingga mereka selalu terjaga sehat dan terhindar dari risiko penularan penyakit.
Berikut adalah isi ringkas dari apa yang saya sampaikan, berikut beberapa dokumentasi kegiatan:

Baca lebih lanjut

Menjaga Tumbuh Kembang Anak Usia Dini di Masa Pandemi

Beberapa hari yang lalu mendapatkan penugasan dari HIMPSI untuk menyampaikan materi selaku Ketua IPPI di Kementerian Kesehatan RI, dalam rangka Sosialisasi Perlindungan Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
Kegiatan ini berusaha memfasilitasi sinergi lintas sektor untuk bersama-sama membantu masyarakat dalam melawan Covid-19, dan melindungi Anak Usia Dini dari penularan penyakit dengan tetap memperhatikan optimalisasi tumbuh kembangnya.

Senang sekali mendapat kesempatan untuk berbagi pemahaman dengan perwakilan penggerak dan pendamping masyarakat lintas bidang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, antara lain: Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Tim Penggerak PKK, HIMPAUDI, Dinas Pendidikan, BKKBN, Perwakilan Dharma Wanita, dan berbagai organisasi masyarakat yang lain.

Berikut adalah versi ringkas dari materi yang saya sampaikan..

Baca lebih lanjut

Menuju Era New Normal, Apa yang Harus Dipersiapkan oleh Orangtua?

Catatan kecil untuk mendampingi orangtua dalam beradaptasi dengan Era “New Normal”. Kapan persisnya era ini akan dimulai di Indonesia, masih bergantung pada kebijakan pemerintah dan kesiapan berbagai protokol untuk tetap meminimalkan penularan virus. Namun, kesiapan menjalaninya perlu dilakukan sejak sekarang, karena adaptasi perlu proses.
Kita sama-sama tidak ingin anak-anak masuk sekolah dengan perilaku yang masih berisiko mudah tertular. Mereka perlu dibantu agar nantinya secara mandiri mampu untuk disiplin melindungi diri.
“New normal” pada prinsipnya adalah “New habit”.
Sebab penularan bukan saja terjadi karena tidak amannya kondisi lingkungan, namun juga dipersangat oleh kebiasaan kurang baik dengan minimnya kesadaran, kewaspadaan dan langkah preventif masing-masing individu dalam melindungi diri.
Soal “new habit” ini pun orangtua juga harus mengupayakan untuk dirinya sendiri, bukan hanya anak. Harus punya kesiapan dengan segala kondisi yang mungkin terjadi, termasuk jika diputuskan anak tetap belajar di rumah hingga kurun waktu yang tidak bisa ditentukan. Harus siap untuk terus mendampingi proses belajar tersebut setiap harinya. Harus siap ikut belajar memperbarui kemampuan dalam menggunakan teknologi daring. Harus turut mengupayakan ragam aktivitas yang bisa membantu anak memahami sesuatu. Harus siap mengelola emosi sebagai guru mereka di rumah, bukan kemudian banyak mengeluh seperti yang sudah-sudah.
Karena itu selagi masih ada waktu, mari sama-sama berproses membantu anak-anak dan diri sendiri untuk menumbuhkan berbagai kebiasaan baru yang lebih adaptif dengan kondisi sekitar.

Baca lebih lanjut

Infografis Mengenal “Appreciative Parenting” dan Rangkaian Percakapan Positifnya yang Memberdayakan

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk menuliskan gagasan sederhana yang dapat memperpanjang rantai bantuan pendampingan masyarakat di masa Pandemi Covid-19 ini, melalui jalur Edukasi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).

Menindaklanjuti permintaan infografis tentang Appreciative Parenting yang menjadi bagian tulisan tersebut, berikut saya buatkan catatan ringkasnya. Penjelasannya sendiri di dalam blog ini sudah ada pada tulisan Appreciative Parenting: Menumbuhkan Ketangguhan Anak Melalui Percakapan yang Memberdayakan” yang saya unggah tiga tahun yang lalu. Saya sendiri sekian banyak tahun telah belajar menerapkan percakapan-percakapan positif yang menjadi kunci di dalam pendekatan pengasuhan ini bersama Damai, sejak ia kecil. Sehingga jika saya ditanya apakah memang benar pola percakapan yang dimaksud bermanfaat, maka dengan yakin saya katakan: YA.

Berikut paparan infografis yang saya buat, semoga meski terbatas ruang penjelasan tetap bisa membantu pembaca untuk sedikit banyak memahaminya juga.

Baca lebih lanjut