Amazing Russia (1): The XVI European Congress of Psychology

Satu lagi pengalaman berharga menginjakkan kaki di belahan bumi Allah yang lain, belum lama terlewati dengan penuh syukur. Dan kali ini adalah Russia. Negara yang di luar angan-angan saya untuk bisa mengunjungi.

Dimulai dari adanya informasi tentang kongres psikologi Eropa yang terakses saat mengikuti salah satu konferensi internasional psikologi di Bali tahun lalu, saya dan sejumlah rekan pun mencoba menyusun abstrak paper dari hasil penelitian kami dan coba dimasukkan. Ternyata lolos seleksi untuk presentasi di sana. Maka kemudian, berangkat lah kami berpetualang ke negeri Masha and the Bear ini.

Karena ada cukup banyak catatan menarik, maka saya akan bagi dalam 3 tulisan. Saya ceritakan lebih dulu tentang keperluan utama pergi ke sana di tulisan pertama ini, sesudahnya akan saya sambung dengan tulisan tentang Moscow, dan terakhir tentang Saint Petersburg yang juga sempat kami kunjungi.

Tentang ECP 2019

Adalah forum pertemuan para peneliti, akademisi, maupun praktisi psikologi Eropa untuk berbagi gagasan dan hasil-hasil penelitian terbaru, yang tentunya ditujukan untuk mencari solusi keilmuan atas beragam persoalan masyarakat di berbagai negara. Meskipun nama kongresnya European Congress of Psychology, namun forum ini terbuka untuk diikuti oleh peserta dari benua yang lain, dan lingkup persoalan yang dibahas pun global seluruh dunia.

Presentasi Hasil Riset

Materi presentasi saya di forum ini adalah hasil riset lanjutan tentang value dalam pengasuhan orangtua di zaman now. Riset ini diawali dengan kesadaran akan zaman yang terus berubah, membawa pada perubahan karakter generasi yang ditandai oleh pola perilaku, gaya hidup dan interaksi sosial yang berbeda dari waktu-waktu sebelumnya. Masyarakat kerap menyatakan bahwa generasi muda saat ini sangat kreatif, memiliki adaptasi yang cepat terhadap teknologi, namun di sisi lain juga memiliki kelemahan yang begitu tampak dalam hal pengelolaan emosi, kepekaan terhadap sekitar, dan ketrampilan sosialnya. Tidak jarang sisi kelemahan ini dirasakan demikian kuat dan berdampak tidak menyenangkan dalam berbagai interaksi sosial.

Berdasarkan perspektif psikologi perkembangan, pola perilaku individu terbentuk melalui proses belajar panjang, sejak awal perjalanan hidupannya. Pengasuhan orangtua berperan besar di dalamnya. Pengasuhan menentukan bagaimana anak belajar berpikir, bersikap dan berperilaku, melalui contoh yang ditunjukkan oleh orangtua atau pengasuh, instruksi, arahan, respon terhadap perilaku anak, dan sebagainya. Pengasuhan sendiri ditentukan oleh nilai (value) yang diyakini oleh orangtua. Apabila karakter generasi berubah, maka dimungkinkan pengasuhan dan nilai yang diyakini orangtua dalam pengasuhannya juga berubah. Berangkat dari pemikiran ini, saya mencoba menggali nilai-nilai apa yang umumnya diyakini oleh orangtua saat ini terkait masa depan anak, dan bagaimana praktik pengasuhan yang kemudian dilakukan untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut.

Penelitian yang menjadi materi presentasi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain analisis isi. Data dikumpulkan melalui survei daring yang memuat pertanyaan-pertanyaan untuk direspon secara terbuka. Terdapat 265 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, terdiri dari para orangtua berusia dewasa awal hingga madya yang mengisi survei tersebut. Data kemudian dianalisis mengikuti tahapan analisis isi deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang berfokus individual cenderung lebih ditekankan oleh orangtua saat ini, dibandingkan dengan nilai-nilai yang berfokus sosial, yang menekankan kepekaan akan sekitar. Nilai-nilai ini kemudian melandasi pengasuhan yang kemudian dilakukan oleh orangtua. Hasil tersebut menegaskan temuan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa bergesernya karakter generasi tidak dapat dilepaskan dari pergeseran nilai dan praktik pengasuhan yang lebih dulu dilakukan oleh orangtua.

Mengikuti Kuliah Umum Para Ahli Psikologi Dunia

Hal menyenangkan yang juga tidak saya sia-siakan selama menjadi peserta ECP kemarin adalah kesempatan untuk mengikuti berbagai kuliah umum dari para ahli psikologi dunia. Ada cukup banyak topik kuliah, seminar, dan simposium yang dapat dipilih, sesuai dengan minat masing-masing. Kurang lebih ada enam kuliah yang saya ikuti, diantaranya tentang tes dan testing di Abad 21, koping dan regulasi terhadap emosi, perilaku kosmetik, psikologi lintas budaya, etika belajar dan mengajar psikologi, serta perilaku kompetitif. Berikut beberapa dokumentasinya, sekedar untuk memberikan gambaran:

Di sela mengikuti kuliah-kuliah tersebut, sempat pula selama di ECP terlibat dalam diskusi untuk mengembangkan jejaring kerjasama dengan kolega dari negara lain. Sayang untuk aktivitas ini tidak ada dokumentasi yang terekam.

Secara umum, kesan yang terbangun setelah mengikuti kongres ini adalah… KEREN 😀

Bersyukur sekali institusi tempat kerja memfasilitasi untuk kami bisa berpartisipasi di dalamnya, sehingga ada pengalaman belajar sangat berharga yang dapat kami peroleh. Semoga pengalaman ini dapat kami kembalikan untuk terus mampu memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu, maupun penerapannya untuk menyelesaikan berbagai persoalan di sekitar, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 

Iklan

Beri Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s