Pesatnya pertumbuhan teknologi digital di masyarakat berbanding lurus dengan banyaknya risiko yang setiap saat akan ditemui oleh para pengguna aktifnya, termasuk anak-anak. Berangkat dari catatan saya dalam Buku Seri Ke-2 Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa: Psikologi dan Teknologi Informasi yang diterbitkan oleh HIMPSI (2016), momen presentasi dalam Temu Ilmiah Nasional Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Ke-10 (TIN-IPPI X) di Semarang pada 23-24 Agustus 2017 lalu saya manfaatkan untuk memaparkan lebih lanjut langkah yang dapat ditempuh orangtua dalam menumbuhkan online resilience anak.
Berikut adalah ppt yang saya sampaikan, merespon permintaan beberapa rekan:
Terima kasih atas kebaikan hatinya membagi slide presentasi ini, Bu. Sangat informatif dan edukatif.
Online resilience, baru pertama kali dengar istilah ini. Tapi ini benar-benar sangat bermanfaat. Apalagi saat ini yang namanya internet sudh menjadi salah satu kebutuhan pokok.
Terima kasih, Bu.
Terima kasih kembali, Mbak Ayu..