Obrolan di suatu petang sambil makan samyang sepiring berdua.
Saya: Apa yang kadang membuatmu sebel sama Mama?
Damai: Hehehe… apa ya… (lama mikir)… Satu, Mamski suka lama kalau dandan. Tapi kebanyakan ibu-ibu memang gitu sih, dan kayaknya ada banyak yang lebih parah dari Mamski. Aku suka krik-krik kalau harus nungguin Mamski ribet.
Saya: π…ma’aaap… Trus apa lagi?
Damai: Kedua, Mamski kadang terlalu serius. Nggak selalu sih, cuma kalau lagi kambuh, aku sering mikir “please deh Mam, ini kan cuma bercanda”…
Saya: π hihihi… maafkan ya… itu pasti pas mama lagi kurang aqua π. Trus-trus?
Damai: Ketiga, kalau lagi ngobrol gitu, Mamski suka nglempar pertanyaan-pertanyaan susah yang bikin aku harus berpikir keras menjawabnya.
Saya: Waduh πβοΈοΈ
Damai: Tapi tenang Mam, nggak papa sih, that’s ok kok. Aku tahu maksudnya Mamski, biar aku lebih paham banyak hal. Dan sebenarnya pertanyaan-pertanyaan Mamski masih lebih mudah daripada kalau papski yang nanya-nanya. Kalau papski sudah nanya-nanya, aku suka pusing-pusing gimanaaa gitu.
Saya: π Syukurlah… urusan sama papski diselesaikan sendiri ya π . Masih ada lagi yang nyebelin?
Damai: (jeda mikir…), kayaknya itu sih…
Saya: Nah, kalau yang bikin kamu suka apa?
Damai: Satu, Mamski nggak suka sinetron. Itu aku syukuri banget. Ya meskipun Mamski suka nonton drama Korea, tapi menurutku itu asli nggak apa-apa dibandingkan sinetron yang wis pokoknya nggak banget deh Mam.
Saya: Asiiik…π makasih ya Mem…, kamu memang pengertian… (modus) π
Damai: π Kedua, kalau kita lagi jalan di mall atau kemana gitu, Mamski berhasil membuatku berpikir dua kali untuk minta beli-beli. Jadinya bisa lebih hemat, and that’s good! Tabunganku jadi lumayan. Ya kecuali kalau untuk beli buku. Trus ketiga, ini yang menurutku paling penting, Mamski mau mendengar dan menghargai pilihan-pilihanku. Itu kayaknya nggak semua ibu-ibu mau. Makasih banget ya Mam…
Saya: βΊοΈβΊοΈβΊοΈ…
Damai: Kalau aku, apa yang nyebelin menurut Mamski?
Saya: Nggak ada. Kamu selalu bikin mama bersyukur…