Ada seorang teman yang menanyakan mengapa sebagai seorang akademisi saya memilih untuk menulis buku dengan bahasa sehari-hari, dan bukan buku dengan bahasa teoritik seperti pada buku-buku pegangan kuliah? Jawaban saya sederhana saja, “Ya itu kan pilihan, tergantung pada bagian mana sisi kemanfaatan buku tersebut akan ditonjolkan”.
Sejak awal saya memikirkan bahwa buku KKAO yang telah terbit ini harus tetap berdasar pada kajian ilmu psikologi perkembangan. Namun selain untuk memperkaya wawasan mahasiswa dengan berbagai cerita nyata seputar pengasuhan anak, saya juga mengharapkan buku KKAO dapat dengan mudah dipahami oleh semua pembacanya, meski bukan berlatar belakang pendidikan psikologi. Bahkan saya membayangkan buku ini mampu dipahami oleh mereka yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi sekalipun. Karena itulah, bukan jalur teoritis yang saya pilih, karena sudah tentu hal tersebut akan membatasi jangkauan peran KKAO dalam membantu anak-anak di mana pun mereka berada untuk mendapatkan pengasuhan yang kondusif dan supportif demi perkembangannya.
Syukur Alhamdulillah, agaknya niat saya tersebut mulai terwujud. Sejak diunggah dan dijual secara online melalui web nulisbuku.com kurang lebih sebulan yang lalu, cukup banyak respon positif dari teman-teman yang telah membaca isi KKAO, baik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis.
Ada yang menyatakan pernah mengalami hal serupa dengan apa yang saya tulis, sehingga buku ini menjadi penguatan atas pengasuhan positif yang telah dilakukan pada putra-putrinya.
Ada pula yang menjadikan isi buku ini sebagai bagian dari proses refleksi dan evaluasi atas pengasuhan yang telah diupayakan selama ini.
Apapun, bagi saya sebagai penulis mengetahui bahwa sesuatu yang sudah kita lakukan ternyata mampu membantu orang lain adalah sebuah kebahagiaan yang akan selalu saya syukuri. Semoga seterusnya catatan-catatan sederhana dalam buku KKAO mampu manjadi bacaan ringan yang meski sedikit tetap dapat memberi manfaat bagi para pembacanya 🙂
Ping balik: Catatan Kecil di Malam Tahun Baru | Wiwin Hendriani