Setelah 8 semester berstatus sebagai anak sekolahan, akhirnya tiba waktu saya untuk menyelesaikan masa studi dan kembali ke dunia nyata 🙂
8 Semester ini telah memberi saya banyak pengalaman berharga. Tidak hanya terkait riset dan seluk-beluknya; manajemen waktu antara urusan sekolah, kerja, dan keluarga; tetapi juga pengelolaan emosi atas berbagai kejadian tak terduga baik di dalam maupun di luar lingkup studi, yang kerapkali bertentangan dengan harapan. Apapun itu, saya berusaha menyikapinya dengan positif, menyingkirkan jauh-jauh segala pikiran yang bisa merusak motivasi belajar saya, hingga kemudian semuanya terlewati satu per satu.
Terkait rangkaian ujian disertasi, antara 1 institusi penyelenggara program studi S3 dengan yang lain memang tidak selalu sama. Di tempat saya, ada 3 ujian sebelum pelaksanaan penelitian (kualifikasi, proposal, ethical clearance) dan 3 ujian setelah penelitian (kelayakan naskah, tertutup, terbuka). Ujian kelayakan naskah sudah saya ikuti April lalu, disusul ujian tertutup pada bulan Mei, masing-masing dengan 7 orang penguji. Cukup menguras energi memang, makanya sampai off lama nggak sempat nge-blog, hehehe….
Tentang penguji, komposisinya sama antara ujian proposal, kelayakan naskah dan tertutup. Untuk ujian kualifikasi dan ethical clearance, sama di jumlah tapi berbeda orang dengan tiga ujian yang sudah disebutkan sebelumnya. Sementara untuk ujian terbuka (ujian yang terakhir) jumlah penguji ditambah menjadi 8 – 11 orang. Saya sendiri akan menghadapi 10 orang, terdiri atas 3 penguji dari ujian tertutup ditambah 7 orang penguji baru (penyanggah). Ribet ya! Risiko, sapa suruh mau sekolah, hahahaha….
Deg-degan? Ya jelaslah… Itu wajar. Siapapun dalam situasi ini pasti mengalami, sedikit maupun banyak. Apalagi proses ujiannya akan ditonton banyak orang. Tapi saya mikirnya sederhana saja, tak ada yang sempurna. Segala sesuatu pasti memiliki keterbatasannya masing-masing. Lebih dari itu, ini adalah pintu terakhir yang mau tidak mau harus saya lalui sebelum akhirnya benar-benar bebas menghirup udara segar 😀
Semoga Allah memudahkan, memberi ketenangan hati, kejernihan pikiran dan kelancaran lisan untuk saya menjalaninya minggu depan… Amin 🙂