Membaca status FB suami saya kemarin, tentang hilangnya rasa lelah bekerja setelah membaca tulisan tangan Damai, itu juga hal yang selalu saya rasakan. Ya, Damai sering memberi kami tulisan dalam kertas-kertas kecil, yang isinya selalu membuat kami bersyukur telah diberikan amanah oleh Tuhan untuk mendidiknya.

Apa yang dituliskan sederhana saja. Sekedar bilang “I love you”, berterima kasih atas sesuatu, mengucapkan selamat ini dan itu, atau kadang hanya berisi gambar kami bertiga tanpa tulisan apapun. Semua dilakukan dengan inisiatifnya sendiri, tanpa diminta. Sederhana, tapi buat kami penuh makna.

Dulu waktu masih TK, sebelum ia mulai menulis dalam blog, Damai sering membuat cerita pendek di kertas hvs yang dilengkapinya dengan gambar, lalu diberikan pada saya. “Untuk hiburan mama”, katanya 😀

Tulisan di atas dibuat Damai waktu awal naik kelas ke TK B: ” Pada suatu hari saya pergi ke taman. Taman ini bagus sekali. Saya sangat suka sekali taman ini. Lalu saya pulang. Saya bercerita kepada ibu. Setelah bercerita kepada ibu saya, saya mengambil baju putri saya. Lalu saya pergi ke taman itu lagi. Lalu saya bersenang-senang di taman itu. Penulis: Damai ”

Yang kedua, dibuat beberapa minggu setelah tulisan dan gambar sebelumnya. Judulnya: Tertinggal Bis… ” Halo, nama saya Nabila. Saya tinggal di Kota Palembang. Pada suatu hari saat saya bersekolah di SD, saya pernah tertinggal bis sekolah. Pada saat itu saya menunggu lama sekali. Saya tidak tahu kalau bis itu sudah menunggu lama. Akhirnya bis itu pergi. Pada saat itu saya janji akan lebih cepat bersiap-siap saat mau berangkat ke sekolah. Penulis: Damai ”

Jadi begitulah Damai, dengan tulisan-tulisannya yang selalu membawa damai di hati kami 🙂