“Cantik”
Damai: Mama cantik kalau senyum gitu!
Saya: Hmm… mulaiiiii…
Damai: Tapi kalau nggak lagi cemberut lho yaaa… Kalau pas marah-marah gitu mama nggak cantik!
Saya: Sama tu kayak kamu. Kalau lagi senyum, nggak ngomel-ngomel ya keliatan cantik Mai. Tapi kalau sudah mulai “wek-wek-wek” gitu…, huuuu…
Damai: Hehehehe… 😀
***
“Menjelang Musim Ujian”
Saya: UAS-nya mulai kapan Mai?
Damai: Minggu depan Mam, tanggal 13…
Saya: Perlu belajar lebih rajin nggak untuk persiapan ujian?
Damai: Ya perlu sih Mam…
Saya: Untuk apa?
Damai: Ya biar bisa ngerjakan soalnya…
Saya: Iya, biar tambah ngerti, ingat semua yang sudah dipelajari, nggak lupa-lupa, biar nantinya juga tahu gimana caranya menggunakan ilmu yang sudah kamu pelajari itu….. (sengaja saya tidak menekankan target nilai, karena saya tidak ingin orientasi belajar Damai semata-mata hanya untuk mencapai nilai tertentu, bukan pada esensi “belajar”nya itu sendiri)
Damai: Ok, Mam!
Saya: Trus, mau mulai kapan lebih rajin belajarnya?
Damai: Iya wis, mulai sekarang aja… (sambil mematikan TV yang sudah berjam-jam ditontonnya) 🙂
***
“Les Matematika”
Damai: Mam semester 2 nanti aku sepertinya harus les matematika…
Saya: Kenapa?
Damai: Soalnya aku lihat materinya di buku itu sepertinya susah-susah. Tambah susah gitu lho Mam…
Saya: Sudah diajarkan belum sama bu guru?
Damai: Belum
Saya: Nah… kok sudah bilang kalau itu susah?
Damai: Ya kan kayaknya…
Saya: Masih kayaknya kan? Belum tentu beneran susah. Bisa jadi kalau sudah dijelaskan sama bu guru, trus kamu nyoba ternyata bisa…
Damai: Iya sih…
Saya: Makanya, jangan buru-buru nyimpulkan kalau belum benar-benar mempelajari. Jangan bilang susah dulu kalau belum mencobanya. Kita lihat nantilah… Kalau kamu sudah bisa ngikuti pelajaran tanpa harus les, ya kenapa harus les? Kan justru lebih hebat kalau bisa ngerti pelajaran dengan cara rajin belajar sendiri. Belajar mandiri gitu…
Damai: Ok deh, Mamski… 🙂
Aih sewnengnya bisa ngobrol sama anak.. buat ortu lain mungkin ngobrol itu ndak perlu, cukup kasih instruksi 1 arah ke anak.
Soalnya saya masih (dan akan selalu) meyakini bahwa membangun komunikasi yang baik dengan anak akan berkontribusi besar terhadap proses perkembangan mereka nantinya… 🙂
emang mbak wiwin senyumnya khas. seperti udah jadi signaturnya. tibaknyaa, nurun ke damai 🙂
Hihihi… ada ya signature smile 😀
Aku juga masih ingat sama senyummu kok Mia…
haduuu.. masih ada ya anak kayak Damai.. mau belajar sendiri tanpa bergantung dgn les. kirain anak model begini udah punah 😀
Sebenarnya…. menurut saya ni, semua anak bisa kalau diajak dan dibiasakan untuk belajar mandiri. Cuma memang sekarang banyak orangtua yang lebih memilih untuk membayar guru les, entah karena kekhawatiran yang berlebihan terhadap kemampuan anak, karena trend mengeleskan anak ini-itu, atau karena alasan terbatas waktu tidak bisa menemani anak belajar… 😀