Dua Langkah Analisis Tematik (Boyatzis, 1998)

Analisis tematik adalah cara mengidentifikasi tema-tema yang terpola dalam suatu fenomena. Tema-tema ini dapat diidentifikasi, dikodekan secara induktif (data driven) dari data kualitatif mentah (transkrip wawancara, biografi, rekaman video, dan sebagainya) maupun secara deduktif (theory driven) berdasarkan teori maupun hasil penelitian terdahulu (Boyatzis, 1998). Penggunaan masing-masing teknik secara khusus akan berbeda, tergantung dari tujuan penelitian. Namun demikian penelitian ini mencoba menerapkan kedua langkah analisis tematik tersebut dalam mengkaji 1 kasus tentang resiliensi pada individu tunarungu. Tujuannya secara metodologis tidak lain untuk memberikan gambaran khususnya pada mahasiswa tentang perbedaan proses/langkah-langkah dari setiap teknik analisis yang dimaksud.

Mengenai topik yang akan diteliti, resiliensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan bagaimana kekuatan dan ketangguhan yang ada dalam diri seseorang ketika menghadapi kesulitan atau kondisi yang menekan. Resiliensi psikologis ditandai dengan kemampuan untuk bangkit dari pengalaman emosional yang negatif. Dengan kemampuan yang dimiliki, seorang yang resilien akan berusaha untuk menghadapi dan kemudian bangkit dari berbagai kondisi stres (Block and Kremen, 1996, dalam Tugade and Fredricson, 2004).

Partisipan adalah individu yang mengalami ketunarunguan pada usia remaja, memiliki karakteristik sebagai seorang penyandang disabilitas yang resilien menurut Tugade dan Fredrickson (2004), dan saat ini telah memiliki perkerjaan tetap dengan penghasilan yang memadai untuk biaya hidup bersama keluarga. Penggalian data dilakukan dengan wawancara dan penggunaan dokumen terkait perjalanan hidup partisipan. Dalam proses analisisnya, karena ada dua teknik analisis yang akan digunakan sekaligus, maka prosedur analisis tematik induktif dilakukan terlebih dahulu agar peneliti tidak terdistorsi oleh pengkodean berbasis teori yang menjadi tahap awal pada analisis tematik deduktif. Setelah hasil dari analisis dengan langkah-langkah induktif diperoleh, peneliti baru menerapkan analisis tematik versi deduktif.

Slide1 Slide2 Slide3 Slide 4 Presentasi Hasil Penelitian EWMP - Wiwin Slide5 Slide6 Slide7Slide8  Slide 9 Presentasi Hasil Penelitian EWMP - WiwinSlide9 Slide10 Slide11 Slide12 Slide13 Slide14 Slide15 Slide16 Slide17

Iklan

10 thoughts on “Dua Langkah Analisis Tematik (Boyatzis, 1998)

  1. Ping balik: Mengapa Riset Kualitatif itu Perlu dan Menyenangkan? | Bukik Ideas

  2. boleh saya tahu salah satu contoh buku yang didalamya memuat analisi konten tematik? terimakasih,, jawaban anda kami tunggu.

  3. Siang ibu saya ingin bertanya, apakah metode survei juga bisa dianalisis menggunakan analisis tematik ini? Terimakasih sebelumnya 🙂

    • Halo mbak Agnes, maaf baru membalas. Mungkin tergantung tujuan surveinya ya, karena boleh jadi untuk keperluan survei tertentu ada teknik analisis lain yang lebih efektif untuk digunakan, seperti analisis isi.

  4. Assalamua’alikum bu maaf mau tanya, praktek simplenya metode tematik ini seperti apa ya? mohon pencerahannya. syukran

Beri Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s