Ngalor-Ngidul Seputar Pohon dan Taman

Siang tadi, dalam perjalanan dari Tunjungan Plaza ke Melodia, kami terlibat obrolan ngalor-ngidul yang cukup seru. Awalnya dimulai dari komentar-komentar polos Damai yang senang, antusias, dan takjub karena ini adalah pertama kalinya dia masuk ke mall yang sebesar TP. Silakan dibayangkan sendiri deh, ada berapa banyak kata “waaaah….” yang keluar dari mulutnya, sambil matanya berbinar-binar keheranan selama di sana, hehehe… Lalu pembicaraan berlanjut ke topik yang agak berbau serius. Nah… saya ceritakan yang bagian ini aja ya… biar nggak terlalu panjang tulisannya 😉

Saya: “Kalau ada perlu sesuatu, mama sih lebih suka masuk ke mall kecil aja Mai. Mall kayak TP ini kebesaran, bikin mama pusing, sering bingung arah juga…”

Damai: “Aku enggak tu… Enak malah, bisa lihat macem-macem…”

Saya: “Halahhh…. gaya kamu ini! Wong baru pertama kesini aja….” 😀

Tiba-tiba bapaknya Damai yang lagi nyetir ikutan nyeletuk: “Kalau bapak aslinya nggak suka ke mall. Soalnya untuk mbangun mall, orang harus nebang pohon-pohon yang tadinya banyak di tempat itu. Ngrusak sungai juga…”

Dienggg…! Celetukannya… nggak asik ih!  (agak sebal)

“Ya kalau dibandingkan sama area hijau ya…. sama pak! Aku juga lebih suka datang ke tempat yang sejuk, yang banyak tanemannya, yang alami gitu…. Maksudnya tadi itu mbandingkan antara pergi ke mall besar sama ke mall kecil….”, protes saya kemudian.

Damai: “Apa tadi bapak bilang? Untuk mbangun mall, orang harus nebangi pohon?”

Bapak: “Iya. Kayak di TP ini. Dulu ada banyak pohon besar yang tumbuh bagus di sini. Itu sisa-sisanya!” (sambil nunjuk beberapa pohon besar di tepi jalan, di sebelah kompleks mall).

“Gara-gara dibangun mall, akhirnya pohon-pohon itu harus ditebangi. Semakin besar mall-nya, semakin banyak yang ditebang”, lanjutnya lagi.

Hmm…. memang benar kata-kata si bapak…. Baiklah, saya dukung penjelasan anda ke Damai 🙂

Saya: “Iya sih memang… Semakin banyak pohon ditebang, semakin panas kotanya. Ya kayak sekarang ini… panasnya minta ampun!”

Bapak: “Belum lagi kalau hujan. Kalau ada pohon-pohon besar, air hujan yang jatuh ke tanah itu bisa cepat diserap sama akar pohon. Lha kalau pohon-pohonnya nggak ada, ya nggak ada yang nyerap, jadinya banjir…”

Damai: “Iya ya… Berarti nggak cuma mall juga ya pak, yang mbangunnya pakai nebangi banyak pohon? Hotel-hotel, gedung-gedung yang besar itu juga pasti…”

Bapak: “Yap…”

Saya: “Makanya Mai, kalau dibandingkan dengan tempat yang hijau, ya mama lebih suka main ke tempat yang hijau segar gitu daripada di mall. Kayak taman, hutan kota, atau apa…”

Damai: “Lebih segar, lebih sehat…”

Saya: “Kamu suka mall itu karena suka sama mainan-mainannya ya?”

Damai: “Iya….” (sambil cengar-cengir jujur)

Bapak: “Mainan nggak harus di mall. Di taman juga ada banyak kan? Kalau mau cari game, kan udah ada juga tu banyak game di ipad yang kadang bapak tinggal di rumah…”

Damai: “Kalau gitu, kalau ada waktu jalan-jalan, kita lebih banyak ke taman aja sekarang!”

Saya: “Iya, kita bisa duduk-duduk di bawah pohon, lihat tanaman yang bagus-bagus sambil cerita-cerita, bisa baca, kamu juga bisa main game sama bapak….”

Damai: “Oh, aku juga bisa nulis di taman! Soalnya kalau di taman kan biasanya suka dapat banyak inspirasi buat nulis…”

Cieeee……… ada anak TK mau cari inspirasi buat nulis!!! 😀

Damai: “O ya pak, aku juga nggak mau sekolah di sekolahan yang gedungnya besar. Aku mau sekolah di sekolahan yang gedungnya kecil aja. Kecil nggak apa-apa kok, tapi halamannya luas, trus ada banyak pohon, ada banyak tanamannya…”

Oooowwww….…… jadilah saya dan bapaknya senyum-senyum 🙂

Iklan

4 thoughts on “Ngalor-Ngidul Seputar Pohon dan Taman

  1. dek Damai suka nulis juga toh bu?

    btw, kayaknya ntar dek Damai bakal jadi orang yg “rame” ato “kalem” gitu bu? secara kan bapak ibunya kalem2, alus, tapi banyak akal gitu, hehe *sotoy*

Tinggalkan Balasan ke Wiwin Hendriani Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s