Mengapa pendekatan kualitatif dipandang memiliki kontribusi yang substansial dalam memahami resiliensi? Berikut beberapa alasan yang dikemukakan oleh Ungar (2003), yaitu:

1. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk menggali lebih jauh dan mempelajari faktor-faktor protektif yang relevan dalam kehidupan individu, yang belum teridentifikasi pada studi-studi sebelumnya.

2. Kualitatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh deskripsi yang kaya dan mendalam tentang konteks tertentu yang spesifik dari fenomena resiliensi yang akan dikaji.

3. Kualitatif memungkinkan peneliti untuk menggali data pada kelompok minoritas di masyarakat.

4. Kualitatif memberikan kesempatan untuk mengkonstruksi pemahaman tentang resiliensi sesuai dengan kondisi dan karakteristik subjek yang mungkin berbeda antara satu penelitian dengan penelitian yang lain, termasuk karena mempertimbangkan pula fakta bahwa setiap individu tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial dan budayanya.

5. Kualitatif menuntut peneliti untuk dapat melepaskan diri dari berbagai macam bias yang mungkin dibawa sebelum melaksanakan penelitian, sehingga pada akhirnya ia mampu untuk memperoleh hasil penelitian yang benar-benar menggambarkan dan memahami fenomena sebagaimana adanya, tanpa predisposisi tertentu. Melalui pendekatan ini peneliti akan memperoleh deskripsi yang sedekat mungkin dengan pengalaman subjek penelitian.

Falicov (1988, dalam Walsh, 2006) juga menyatakan bahwa mengetahui resiliensi seseorang pada dasarnya tidak dapat dilakukan hanya dengan satu kali pengukuran, terlebih dalam interaksi yang baru saja dibangun antara peneliti dengan individu yang menjadi partisipan penelitian. Oleh karena itu menggunakan pendekatan kualitatif dalam studi resiliensi merupakan pilihan yang konsisten dengan perspektif perkembangan, sebab manusia adalah organisme yang terus berkembang, dengan perjalanan hidup yang bersifat fleksibel dan multidimensional.